Aplikasi kami sederhana tapi berguna


Pembuatan website atau aplikasi pendataan, murah meriah!

lihat lebih lanjut

Saya mengerti!


Ketika ingin mengeluarkan biaya untuk pembuatan software ataupun apliksi kustom, biaya bisa sangat mahal TAK USAH PUSING, KAMI KASIH MURAH!

Mari kita mulai!

Tak usah PUSING


Kami carikan server

Tak usah pusing dengan server berbayar tapi sering down, kami upayakan server GRATIS tapi stabil!

Murah

Tak usah mahal-mahal bayar sewa server, tak usah mahal-mahal bayar pembuatan aplikasi ataupun web. Harga murah kami sudah termasuk pembuatan dan sewa server

Simple tak berbelit

Pilih template, kami buatkan, publish, siap online

Made with Love

Khusus untuk Anda, dengan penuh rasa cinta


The Heroic Grand-daughter of Prophet Muhammad SAW

Berbicara tentang Zainab(as) berarti menutur perjuangan tanpa batas teritorial sebuah negara maupun bangsa. Bukan untuk raihan politis, bukan pula karena memperjuangkan bangsa tertentu dizaman tertentu. Tapi, perjuangan titisan Fathimah Zahra putri Rasulullah SAW ini untuk memamerkan nilai-nilai universal kemanusian sepanjang sejarah.
(by agiptek)


Zainab putri Ali bin Abi Thalib adalah cucu Rasulullah  Muhammad SAW, kakeknya bukan raja, bukan presiden, bukan pula pejabat negara. Beliau SAW adalah seorang suci utusan ALLAH sang Maha Pencipta untuk membimbing umat manusia sublim dalam nilai-nilai ilahiyah. Zainab lahir ditengah insan-insan ilahiyah pemaktub peradaban pertama yang menegaskan bahwa hidup didunia bukan sekedar pamer harta, mengagungkan tubuh dan popularitas.

Sejak dalam kandungan, Zainab cukup "gizi malakuti". Dia lahir dari perempuan yang tidak pernah berbuat dosa, lalu tumbuh dari benih kasih sayang ayah yang selalu berfikir, bertutur dan bertindak benar. Naungannya adalah cinta Muhammad SAW Sang abdi Tuhan semesta raya.

Tulisan ini saya ambil dari buku "The Heroic Grand-daughter of Prophet Muhammad SAW Zainab". karangan Muhammad Amin. Kenapa ? Karena isinya begitu menyentuh dan ....... sulit diungkapkan dengan kata-kata
Tapi tulisan diblog ini hanya pengalan-penggalannya saja, jika berminat silahkan beli buku tersebut di Gramedia atau TB lainnya..

Setetes Air Sejarah Terserap Pasir Arab
Penentangan terhadap Nabi Muhammad  SAW pada masa awal peradaban Islam, nyata didalangi dan digencarkan Bani Umayyah. Kemudian mereka menyatakan memeluk Islam karena kalah perang. Lalu mereka menyerang Islam dengan mendistorsi ajaran Islam dari "dalam". Pusat pemerintahan mereka di Damaskus.

Setelah Bani Umayyah, muncullah dinasti Bani Abasiah yang menjejakkan peradaban dengan mengatasnamakan Islam. Pusat pemerintahan mereka di Baghdad, Iraq. Periode berikutnya dinasti Usman yang berpusat di Ankara Turki.

Tiga dinasti itu muncul sebagai penguasa Islam. Mereka melebarkan kekuasaannya keberbagai penjuru benua Asia hingga Eropa atas nama Islam. Padalah dominasi yang muncul dari tiga kerajaan ini bermuara pada kepentingan politik kelompok, bukan kepentingan Islam.

Tiga dinasti tersebut berpengaruh besar terhadap perkembangan peradaban Islam. Merekalah yang dikenal orang non muslim sebagai muslimin. Mereka menciptakan peradaban Islam sebelum abad pertengahan. Seperti ungkapan sejarawan Eropa, Brunscviq, "Adakah peradaban Islam ? Kalau ada, maka ia tidak ditandai oleh iman atau ibadah. Seperti suku Barbar, mereka menolak hukum Islam, meski mereka mengaku Islam"

Pernyataan itu saya sebut benar. Meski pernyataan itu kebenaran sepenggal dan menunjukkan ketidakutuhan pemahaman terhadapa Islam yang disampaikan Rasulullah SAW tapi fakta dinasti Bani Umayyah yang mengaku memeluk Islam menguatkan pendapat tersebut. Seorang penguasa pertama dari Bani Umayyah yang mengaku Islam bernama Muawiyah. Saat mengukuhkan dirinya sebagai khalifah kepada penduduk Kufah, Muawiyah berkata, "Aku berjuang dan berperang bukan agark kalian shalat, berpuasa, berhaji atau membayar zakat. Tapi aku berjuang dan berperang agar menguasai kalian. Ternyata ALLAH memberikan kekuasaan kepadaku meski kalian semua tidak suka".

Cinta Muhammad SAW kepada Umat: Air Susu dibalas Air Tuba
Ragu. Kata ini tidak pernah disandang oleh Rasulullah Muhammad SAW dan keluargannya. Kesederhanaan, inilah kata yang muncul karena kepribadian agung Beliau SAW dan keluarga sucinya. Keluarga inilah wujud hidup ajaran ALLAH SWT, merekalah simpanan dan pamungkas Tuhan yang berpolitik untuk menghantar manusia ke gerbang Ahadiah. Tiada ambisi mereka untuk menguasai dunia dan sejak awal mereka menegaskan bahwa mereka dicipta untuk memamerkan "Penguasa Tertinggi adalah ALLAH SWT"

Mereka tidak berpolitik kotor. Mereka tidak sudi mengais suara dukungan masyarakat agar memeluk agama mereka. Mereka yakin, bahasa Tuhan adalah bahasa universal . Bahkan semutpun memahaminya. Tak heran, pengikut setia mereka hanya segelintir orang saja. Karena mereka yakin moral Tuhan SWT lebih kuat dari kekuatan apapun.

Orang seringkali melihat hitam putih politk dan agama. Mereka sejajarkan agama dengan politik, sehingga ketika ada seorang agamawan berlaku jujur, maka dia dituduh sebagai orang yang tidak mengerti politik. Sbaliknya seorang politikus yang berhasil "melumpuhkan" lawan maka dia disebut seorang polikitus atau diplomat ulung.

....................................................

Badai masalah tak kunjung reda menerpa peradaban Islam yang terbilang berusia dini ketika itu. Setelah Rasulullah SAW meninggal , Sayyidah Fathimah Az Zahra harus menyaksikan suaminya , Ali bin Abi Thalib dizalimi. Tak lama setelah Rasulullah wafat, Sayyidah Az Zahra menyusul sang Ayah dengan hati terluka.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib dikhianati di Kufah. Di dalam Masjid yang dibangun dengan keringatnya, keningnya ditebas pedang beracun saat melaksanakan shalat shubuh. Putra teragung Islam yang lahir di dalam Ka'bah itu meninggal beberapa hari kemuadian.

Sementara musuh-musuhnya tak pernah berhenti melancarkan perusakan Islam dari dalam. Itu tindakkan yang dilakukan Muawiyah dan kan Bani Umayyah yang mengagungkannya. Fitnah terus dilancarkan klan Bani Umayyah kepada Ahlulbait Nabi Muhammad SAW. Sepeninggal kakek, ibu serta ayahnya, Sayyidin Hasan dan Sayyidina Husein semakin mengalami masa dan keadaan sulit. Mereka berdua menyaksikan mayoritas masyarakat terjebak oleh simbologi agama ciptaan Muawiyah dan mencampakkan Hasan dan Husein, Sang "Ka'bah hidup".

Fitnah tidak dihadapi dengan fitnah. Pencemaran risalah Muhammad SAW oleh Muawiyah dan pendukungnya tak dihadapi dengan tipudaya. Itulah yang dilakukan oleh kedua cucu suci Rasulullah Muhammad SAW. Tak jarang dimusuhi rakyat yang dipolitisir oleh Muawiyah dan Yazid yang berkuasa ketika itu.

Betapa mahal "ongkos" untuk menegakkan kalimat أشهد ان لا اله ه الا الله و اشهد ان محمد الرسول الله  . Tapi semua dibayar "tunai"  oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib beserta kedua putranya Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein. Dua buah hati Rasulullah itu mewarisi tradisi Rasulullah SAW dan ayahnya, syahid  Hasan syahid setelah diracun Muawiyah Laknatullah Alaih yang membekukan darahnya dan merobek jantungnya. Husein syahid di Karbala karena dipenggal lehernya oleh pembunuh bayaran yazid Laknatullah Alaih setelah sebelumnya dada putra Zahra itu diinjak-injak  kaki kuda lalu ditembus puluhan anak panah dan jemarinya diiris satu-satu.

Seluruh kejadian itu disaksikan Zainab. Bukan hanya menjadi saksi, tapi Zainab juga menjadi pelindung kelestarian Ahlul Bait Nabi Muhammad SAW. Itulah sebabnya Zainab disebut sebagai Pahlawan Perempuan Penyanggah Peradaban Islam.

Kepahlawanan Zainab bersinar cemerlang ketika dia memutuskan untuk menemani perjuangan kakaknya, Husein bin Ali bin Abi Thalib. Meski dipersiapkan sejak dini oleh Ibu dan Ayahnya untuk menjadi manusia sempurna , namun keputusan Zainab untuk ikut dalam perjuangan Husein bin Ali bin Abi Thalib bukan keputusan sepele.
bersambung ...

Alamat

Jl. Jend A. Yani Lrg Fuad No. 760 B RT 014/005 Kel. 16 Ulu Kec. Seberang Ulu II Palembang

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *

Hubungi kami via WA