Kecurangan Penyedia Jasa Hosting , mungkinkah ?
Kebanyakan hosting sebenarnya tidak sanggup dengan beban berat ratusan atau bahkan ribuan pengguna yang hosing di satu server.
Jika sekedar 10 atau 50 penyewa yang hosting di server mereka, mungkin hardware dan jaringan mereka masih bagus performnya. Tapi mereka sangat rakus, satu server disewakan ke ratusan penyewa bahkan mungkin ribuan.
Jika salah satu penyewa hosting memiliki pengunjung yang membludak sudah dipastikan server down, dan penyewa lain yang satu server kena imbas.
Ditahun 2000 sampai 2005 saya hosting di sebuah penyedia jasa webhosting dengan harga Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) perbulan. Selama setahun belum tentu sekali server down artinya tetap up (online terus), sesuai dengan yang dijanjikan up-time 99,9%.
tapi sekarang-sekarang ini (sejak tahun 2012) saya sakit hati, bahkan kepada beberapa tempat hosting terkenal (tidak saya sebutkan disini nanti jadi masalah), bayangkan dengan 25.000 sebulan, bahkan terakhir saya naikkan ambil yang 35.000 sebulan, eh down time nya bisa sampai 15 kali dalam sebulan, bahkan lebih.
Setiap kali kita online menggunakan modem GSM maka alamat IP kita berubah, ini biasa disebut dengan IP dinamis. Setiap kali online dan cek situs yang saya sewa, eh situsnya down, lalu hubungi support-nya, yang menjadi kecurigaan adalah, support selalu menanyakan alamat IP (IP adress) setelah beberapa lama, support menjawab, silahkan buka websitenya Pak, online koq. Setelah beberapa kali ini terjadi mulailah timbul kecurigaan, lalu pinjam modem teman, ganti-ganti onlinenya, pake flash, kartu tri, XL dan lainnya, agar range IP adressnya berubah drastis.
Dan benar disaat IP adress yang digunakan tri websitenya bisa diload tapi ketika pake kartu flash dan kartu lainnya website tidak bisa diload.
Masalah jaringan memang saya tidak mengerti, tapi ketika diprotes mereka membantah, bagaimana bisa begitu pak, mustahil kami lakukan itu dengan segaja.
Saya ambil kesimpulan, ini mereka lakukan dengan sengaja, sebab dengan demikian mereka bisa membatasi pengunjung situs pada setiap penyewa. Bayangkan setiap site yang disewakan hanya bisa dikunjungi dengan range ip adress tertentu, misalnya antara 202.67.42.11 sampai 202.67.42.100 saja. Dengan demikian hanya yang memakai operator tri yang ada di Sumatra Selatan dan sekitarnya saja yang bisa akses site tersebut, itupun dalam jumlah yang sangat minim. Fihak Penyedia Jasa Hosting bisa mengira-ngira range IP adress yang digunakan oleh pemilik site dengan melihat dari IP mana saja situs itu dikonfigurasi. Dengan demikian pemilik situs mengira situsnya online 100% padahal dibatasi, hanya sedikit sekali yang bisa kunjungi situs tersebut.
Itu cara mereka agar pengunjung tidak membludak dan seakan-akan terlihat performa situs mereka sangat bagus, up-time nya 99,9% padahal Anda ditipu
Jika sekedar 10 atau 50 penyewa yang hosting di server mereka, mungkin hardware dan jaringan mereka masih bagus performnya. Tapi mereka sangat rakus, satu server disewakan ke ratusan penyewa bahkan mungkin ribuan.
Jika salah satu penyewa hosting memiliki pengunjung yang membludak sudah dipastikan server down, dan penyewa lain yang satu server kena imbas.
Ditahun 2000 sampai 2005 saya hosting di sebuah penyedia jasa webhosting dengan harga Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) perbulan. Selama setahun belum tentu sekali server down artinya tetap up (online terus), sesuai dengan yang dijanjikan up-time 99,9%.
tapi sekarang-sekarang ini (sejak tahun 2012) saya sakit hati, bahkan kepada beberapa tempat hosting terkenal (tidak saya sebutkan disini nanti jadi masalah), bayangkan dengan 25.000 sebulan, bahkan terakhir saya naikkan ambil yang 35.000 sebulan, eh down time nya bisa sampai 15 kali dalam sebulan, bahkan lebih.
Setiap kali kita online menggunakan modem GSM maka alamat IP kita berubah, ini biasa disebut dengan IP dinamis. Setiap kali online dan cek situs yang saya sewa, eh situsnya down, lalu hubungi support-nya, yang menjadi kecurigaan adalah, support selalu menanyakan alamat IP (IP adress) setelah beberapa lama, support menjawab, silahkan buka websitenya Pak, online koq. Setelah beberapa kali ini terjadi mulailah timbul kecurigaan, lalu pinjam modem teman, ganti-ganti onlinenya, pake flash, kartu tri, XL dan lainnya, agar range IP adressnya berubah drastis.
Dan benar disaat IP adress yang digunakan tri websitenya bisa diload tapi ketika pake kartu flash dan kartu lainnya website tidak bisa diload.
Masalah jaringan memang saya tidak mengerti, tapi ketika diprotes mereka membantah, bagaimana bisa begitu pak, mustahil kami lakukan itu dengan segaja.
Saya ambil kesimpulan, ini mereka lakukan dengan sengaja, sebab dengan demikian mereka bisa membatasi pengunjung situs pada setiap penyewa. Bayangkan setiap site yang disewakan hanya bisa dikunjungi dengan range ip adress tertentu, misalnya antara 202.67.42.11 sampai 202.67.42.100 saja. Dengan demikian hanya yang memakai operator tri yang ada di Sumatra Selatan dan sekitarnya saja yang bisa akses site tersebut, itupun dalam jumlah yang sangat minim. Fihak Penyedia Jasa Hosting bisa mengira-ngira range IP adress yang digunakan oleh pemilik site dengan melihat dari IP mana saja situs itu dikonfigurasi. Dengan demikian pemilik situs mengira situsnya online 100% padahal dibatasi, hanya sedikit sekali yang bisa kunjungi situs tersebut.
Itu cara mereka agar pengunjung tidak membludak dan seakan-akan terlihat performa situs mereka sangat bagus, up-time nya 99,9% padahal Anda ditipu